Kabel UTP dan kabel STP merupakan satu
diantara banyak komponen penting yang diperlukan untuk membangun sebuah
jaringan komputer. Teknodaily.com sebelumnya juga sudah pernah
menjelaskan dengan spesifik mengenai pengertian dari masing-masing kabel
tersebut, yang mana artikelnya dapat ditemukan melalui link (tautan)
berikut :
Karena perannya yang cukup penting
sebagai salah satu perangkat keras jaringan komputer, adalah penting
bagi kita untuk mengetahui apa saja perbedaan mendasar antara kabel UTP
dan kabel STP. Dan disini semuanya akan dijelaskan secara lengkap, baik perbedaan kabel UTP dan STP
jika dilihat dari segi wujud fisik maupun beberapa aspek lainnya
seperti harga, kemudahan instalasi untuk diterapkan dalam sebuah
jaringan komputer, hingga perbedaan harga diantara keduanya.
Ukuran kabel UTP yang lebih kecil dan
material atau bahan pembungkusnya yang jauh lebih tipis secara otomatis
membuatnya lebih bersahabat ketika harus melewati sebuah proses
instalasi. Hanya saja guna memaksimalkan fungsi dan kemampuannya,
instalasi kabel UTP menuntut adanya perangkat tambahan berupa pipa
plastik atau pipa alumunium.
Sementara khusus pada kebel STP,
diameter yang lebih besar ditambah dengan material atau bahan
pembungkusnya yang cukup tebal membuat instalasi kabel STP jadi sedikit
lebih merepotkan. Selain kurang fleksibel karena wujud fisiknya yang
kaku, bahan pembungkus yang tebal juga menuntut tenaga ekstra dan lebih
berhati-hati jika tidak ingin terluka saat proses crimping. Selain itu
karena kabel STP juga dibekali dengan kawat untuk ground, maka bagi
beberapa kalangan yang kurang terbiasa dengan proses instalasi kabel STP
untuk sebuah jaringan komputer mungkin akan sedikit mengalami
kesulitan.
Absennya pelindung alumunium pada kabel
UTP membuatnya cenderung lebih rentan terhadap radiasi medan magnet atau
voltase yang tinggi. Hal ini bertolak belakang dengan kabel STP yang
berkat pelindung alumuniumnya maka memiliki kemampuan lebih untuk
bertahan terhadap gangguan interferensi elektromagnetik yang berasal
dari sekeliling kabel. Tentu saja ini merupakan salah satu kelebihan
kabel STP yang tidak dimiliki oleh kabel UTP. (Cari tahu lebih banyak
tentang kelebihan kabel STP di > Kelebihan dan Kekurangan Kabel STP).
Mungkin tidak banyak yang tahu atau
mungkin juga sudah tahu tapi sengaja memperlakukan sama penggunaan kabel
UTP dan kabel STP. Padahal sejatinya terdapat perbedaan fungsi antara
kabel UTP dan kabel STP, yang mana kabel UTP lebih ditujukan sebagai
komponen pendukung instalasi jaringan komputer yang bersifat indoor
(dalam ruangan), sementara kabel STP ditujukan sebagai perangkat keras
untuk jaringan komputer outdoor (luar ruangan).
Sementara kabel UTP yang materialnya
cenderung lembut jika dipaksakan untuk digunakan dalam instalasi
jaringan komputer indoor maka bisa berpotensi cepat rusak karena mudah
retak, keropos atau bahkan patah. Sayangnya karena harga kabel UTP jauh
lebih murah dibanding harga kabel STP, banyak orang akhirnya nekat untuk
menggunakan kabel UTP dengan cara mengakalinya sebagai kabel jaringan
untuk instalasi outdoor. Padahal jika terus dibiarkan hal ini dapat
berefek buruk terhadap kelangsungan jaringan komputer itu sendiri untuk
jangka panjangnya.
Penggunaan dua konektor tersebut
bersifat mutlak dan bisa berpotensi menimbulkan bahaya jika kabel UTP
atau STP diakali untuk memakai konektor yang bukan menjadi pasangannya.
Karena selain memiliki perbedaan karakter, konektor untuk kabel STP
telah didesain lebih kuat mengingat fungsinya sebagai kabel jaringan
untuk instalai outdoor. Hal ini pulalah yang secara otomatis menjadikan
harga konektor kabel STP jauh lebih mahal, bahkan bisa mencapai 10 kali
lipat dari harga sebuah konektor untuk kabel UTP.
Beberapa faktor yang membuat kabel UTP
jadi lebih populer ketimbang kabel STP tentu saja dikarenakan oleh harga
kabel UTP itu sendiri yang jauh lebih murah dari harga kabel STP, serta
proses instalasinya yang jauh lebih mudah dan praktis ketimbang
instalasi kabel STP yang terkenal rumit. Meskipun terlihat sederhana,
dua faktor itulah yang akhirnya menyebabkan banyak kalangan lebih sering
memilih kabel UTP untuk membangun sebuah jaringan komputer, serta disi
lain cenderung mengabaikan kehadiran kabel STP.
PENGERTIAN KABEL JARINGAN UTP
Istilah UTP merupakan singkatan dari ‘Unshielded Twisted Pair‘,
yang merujuk sebagai bagian dari berbagai jenis kabel jaringan Twisted
Pair yang terdiri dari beberapa tipe yaitu UTP (Unshielded Twisted
Pair), FTP (Foiled Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair).
Jika diartikan secara harfiah, pengertian kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) dapat diurai sebagai berikut :
- Unshielded = tidak memiliki pelindung berupa lapisan alumunium foil sehingga rentan terhadap gangguan interferensi elektromagnetik.
- Twisted Pair = kabel pasangan berpilin atau berbelit.
Dari dua istilah di atas, jika digabung maka pengertian kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) dapat didefinisikan sebagai berikut :
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
adalah kabel pasangan berpilin atau berbelit yang tidak memiliki
pelindung berupa lapisan alumunium foil sehingga rentan terhadap
gangguan interferensi elektromagnetik.
Sementara jika diartikan menurut fungsinya sebagai salah satu komponen wajib dalam
perangkat keras jaringan komputer,
pengertian kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yaitu :
Kabel jaringan UTP (Unshielded
Twisted Pair) adalah suatu jenis kabel yang diperuntukkan sebagai media
transmisi terarah (guieded/wireline) guna kepentingan perpindahan arus
data dalam dunia jaringan komputer.
KARAKTERISTIK KABEL JARINGAN UTP
Karakteristik kabel jaringan UTP
(Unshielded Twisted Pair) yakni bagian dalamnya terdiri dari 2 kawat
tembaga yang dibagi menjadi 8 dawai lalu dikelompokkan lagi menjadi 4
pasang (pair). Tiap-tiap dawai atau pair-nya tersebut dipilin (twisted)
saling berlilitan sehingga membentuk sebuah pola berbentuk spiral, serta
dilapisi oleh insulator yang dirancang dengan beraneka ragam warna.
Struktur Komponen Dasar Kabel UTP
Untuk lebih jelasnya, karakteristik kabel jaringan UTP
(Unshielded Twisted Pair) dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar
sederhana di atas. Dari gambar tersebut dapat dilihat jika kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair) terdiri dari :
- Kawat Tembaga
Kawat tembaga yang terletak di tengah-tengah ini berfungsi sebagai media konduktor listrik.
- Insulator
Tiap-tiap kawat tembaga dilapisi oleh insulator yang memiliki warna
berbeda, dimana fungsi lapisan yang satu ini adalah untuk melindungi
kawat tembaga agar tidak bersentuhan langsung dengan kawat tembaga
lainnya saat dipilin.
- Cable Jacket
Di bagian paling luar, terdapat cable jacket yang berfungsi sebagai pelindung kabel UTP itu sendiri terhadap gangguan dari luar.
Selain tiga komponen di atas, karakteristik kabel jaringan UTP (Unshielded Twisted Pair) secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
- Bagian dalam kabel jaringan UTP
(Unshielded Twisted Pair) terdiri dari dua kawat tembaga yang dibagi
menjadi 4 pasang (pair), lalu dipilin menjadi satu.
- Tiap-tiap pair atau dawai kawat tembaga dilapisi insulator yang memiliki warna-warna unik.
- Kecepatan dan keluaran transmisi mencapai 10 – 100 Mbps.
- Panjang Kabel maksimal yang diizinkan yaitu 100 meter (pendek).
- Biaya rata-rata per node murah.
- Tegangan Kabel 150 ohm.
- Kabel jaringan UTP (Unshielded Twisted Pair) hanya bisa menangani satu kanal data (yang bekerja pada baseband).
- Instalasi jaringan komputer menggunakan kabel Twisted Pair membutuhkan sebuah hub untuk membangun sebuah LAN yang baik.
- Media dan ukuran konektor kecil.
- Konektor kabel jaringan UTP (Unshielded Twisted Pair) menggunakan konektor RJ-45 untuk koneksinya.
- Pemeliharaan kabel jaringan UTP (Unshielded Twisted Pair) terkenal mudah.
- Kerusakan yang terjadi pada salah satu
saluran kabel jaringan UTP (Unshielded Twisted Pair) tidak akan
mengganggu jaringan secara keseluruhan.
FUNGSI KABEL JARINGAN UTP (Unshielded Twisted Pair)
Dilihat dari pengertian dan karakteristiknya, sudah jelas kalau fungsi kabel UTP yang utama adalah sebagai media penghubung untuk menghantarkan data digital dari satu perangkat ke perangkat lainnya.
Sementara jika dikaitkan dengan perannya sebagai perangkat keras jaringan komputer, fungsi kabel jaringan UTP
adalah sebagai media pendukung demi terciptanya sebuah jaringan LAN
(Local Area Network) yang baik dan sempurna, dimana kabel jaringan UTP
adalah komponen penting yang menghubungkan komputer ke bebeberapa
perangkat jaringan seperti Hub atau Switch agar membentuk sebuah koneksi
atau hubungan.
Fungsi kabel jaringan UTP
telah dirasakan oleh banyak orang karena pengaplikasiannya memang
sangat baik untuk digunakan sebagai kabel jaringan komputer. Beberapa
tempat yang sudah memanfaatkan fungsi kabel jaringan UTP diantaranya
yaitu perumahan, perkantoran dan beberapa perusahaan kecil.
TIPE KABEL JARINGAN UTP
Urutan Warna Kabel UTP Tipe Straight dan Crossover
Dalam pengaplikasiannya ke sebuah
jaringan, instalasi kabel UTP biasanya harus memenuhi kaidah-kaidah
tertentu dimana tipe kabel UTP yang umum saat ini terdiri dari 2 jenis
yaitu Straight-Through dan Crossover. Berikut penjelasan singkatnya
beserta apa saja perbedaan antara kabel Straight-Throught dan kabel
Crossover :
Kabel Straight-Through
Pada tipe kabel UTP yang satu ini, ujung
kabel yang satu dengan ujung kabel yang lainnya memiliki urutan kabel
yang sama sesuai dengan standart EIA/TIA, misalnya : model 568A ke model
568A dan model 568B ke model 568B.
Adapun fungsi kabel Straight-Through yaitu :
- Menghubungkan komputer ke port biasa di Switch.
- Menghubungkan komputer ke port LAN modem cable/DSL
- Menghubungkan port WAN router ke port LAN modem cable/DSL.
- Menghubungkan port LAN router ke port uplink di Switch.
- Menghubungkan 2 HUB/Switch dengan salah satu HUB/Switch menggunakan port uplink dan yang lainnya menggunakan port biasa.
Pada kabel Straight-Through, pin 1 di
salah satu ujung kabel terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2
terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan seterusnya. Jadi, ketika PC
mengirim data pada pin 1 dan 2 lewat kabel Straight-Through ke Switch,
Switch menerima data pada pin 1 dan 2. Nah, karena pin 1 dan 2 pada
Switch tidak akan digunakan untuk mengirim data sebagaimana halnya pin 1
dan 2 pada PC, maka Switch menggunakan pin 3 dan 6 untuk mengirim data
ke PC, karena PC menerima data pada pin 3 dan 6.
Urutan kabel Straight-Through terdiri dari 2 macam yaitu :
1. Kabel Straight-Through Model 568A
Urutan pemasangan kabel UTP untuk model
yang satu ini umumnya mengikuti aturan standar international dari
Electronic Industries Alliance (EIA) dan Telecommunication Industry
Association (TIA) sebagai berikut (Diurutkan mulai dari Pin 1 hingga Pin
8) :
Urutan ke 1 : Putih Hijau
Urutan ke 2 : Hijau
Urutan ke 3 : Putih Orange
Urutan ke 4 : Biru
Urutan ke 5 : Putih Biru
Urutan ke 6 : Orange
Urutan ke 7 : Putih Coklat
Urutan ke 8 : Coklat
2. Kabel Straight-Through Model 568B
Urutan pemasangan kabel UTP untuk model
yang satu ini juga mengikuti aturan standar international dari
Electronic Industries Alliance (EIA) dan Telecommunication Industry
Association (TIA) sebagai berikut (Diurutkan mulai dari Pin 1 hingga Pin
8) :
Urutan ke 1 : Putih Orange
Urutan ke 2 : Orange
Urutan ke 3 : Putih Hijau
Urutan ke 4 : Biru
Urutan ke 5 : Putih Biru
Urutan ke 6 : Hijau
Urutan ke 7 : Putih Coklat
Urutan ke 8 : Coklat
Kabel Crossover
Pada tipe kabel UTP yang satu ini, ujung
kabel yang satu menggunakan urutan standart EIA/TIA untuk model 568A,
sementara ujungnya yang satu nya lagi menggunakan urutan kabel TIS/EIA
untuk model 568B. Dengan begitu maka bisa disimpulkan bahwa urutan kabel
Crossover adalah gabungan dari kedua macam kabel Straight-Through yang
terdiri dari model 568A dan 568B.
Pada kabel Crossover, pin 1 dan 2 di
ujung A terhubung ke pin 3 dan 6 di ujung B begitu pula pin 1 dan 2 di
ujung B yang terhubung ke pin 3 dan 6 di ujung A. Jadi, pin 1 dan 2 pada
setiap ujung kabel digunakan untuk mengirim data, sedangkan pin 3 dan 6
pada setiap ujung kabel digunakan untuk menerima data, pin 1 dan 2
saling terhubung secara berseberangan dengan pin 3 dan 6.
Adapun fungsi kabel Crossover yaitu :
- Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung.
- Menghubungkan 2 buah HUB / Switch menggunakan port biasa diantara kedua HUB / Switch.
- Menghubungkan komputer ke port uplink Switch.
- Menghubungkan port LAN router ke port biasa di HUB/Switch.
KELEBIHAN & KEKURANGAN KABEL JARINGAN UTP
Jika dibandingkan dengan beberapa kabel jaringan komputer lainnya seperti
kabel Coaxial
ataupun Fiber Optic, tentunya kabel jaringan UTP memiliki kelebihan dan
kekurangannya tersendiri. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan
kekurangan dari kabel jaringan UTP, berikut ini kami jabarkan beberapa
diantaranya :
Kelebihan Kabel Jaringan UTP (Unshielded Twisted Pair) :
- Harga kabel jaringan UTP (Unshielded Twisted Pair) terbilang murah dibandingkan kabel jaringan lainnya.
- Instalasi atau pemasangan kabel jaringan UTP (Unshielded Twisted Pair) terbilang mudah.
- Pemeliharaan kabel jaringan UTP (Unshielded Twisted Pair) terkenal mudah.
- Ukuran konektor dan kabel jaringan UTP
relatif kecil (diameter = 0,43 cm) sehingga terbilang fleksibel dan
mempermudah dalam membuat saluran kabel.
- Kerusakan yang terjadi pada salah satu
saluran kabel jaringan UTP (Unshielded Twisted Pair) tidak akan
mengganggu jaringan secara keseluruhan.
Kekurangan Kabel Jaringan UTP (Unshielded Twisted Pair) :
- Kabel jaringan UTP rentan terhadap efek interferensi elektromagnetic yang berasal dari media atau perangkat lain.
- Jarak jangkauan kabel jaringan UTP
hanya 100 meter sehingga sangat terbatas dan kalah jika dibandingkan
dengan kabel jaringan jenis Coaxial (500 meter).
- Adanya kemungkinan dapat dengan mudah disadap.
- Beberapa kalangan banyak yang mengeluhkan transmisi data dari kabel jaringan UTP cenderung lambat.
- Diperlukan perangkat tambahan berupa
pipa plastik atau pipa alumunium dalam instalasinya demi memaksimalkan
fungsi kabel jaringan UTP.
STP merupakan istilah yang diambil dari
singkatan Shielded Twisted Pair, yang mana ini merupakan kode untuk
menunjukkan bahwa STP merupakan salah satu kabel yang masuk dalam
kategori kabel jaringan jenis Twisted Pair. Bisa dibilang kabel jaringan
STP merupakan alternatif yang bisa digunakan untuk membangun sebuah
jaringan komputer, jika kabel Twisted Pair lainnya seperti UTP
(Unshielded Twisted Pair) ataupun FTP (Foiled Twisted Pair) dianggap
tidak dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan.
Jika diartikan secara harfiah, pengertian kabel STP (Shielded Twisted Pair) dapat diurai sebagai berikut :
- Shielded = memiliki
pelindung (pembungkus) berupa lapisan alumunium foil untuk melindungi
kabel terhadap gangguan interferensi elektromagnetik.
- Twisted Pair = kabel pasangan berpilin atau berbelit.
Dari dua istilah di atas, jika digabung maka pengertian kabel STP (Shielded Twisted Pair) dapat didefinisikan sebagai berikut :
Kabel jaringan STP (Shielded Twisted
Pair) adalah kabel pasangan berpilin atau berbelit yang memiliki
lapisan berupa alumunium foil yang dipasang di setiap pasang dawai kabel
untuk melindungi diri terhadap gangguan interferensi elektromagnetik.
Sementara jika diartikan menurut fungsinya sebagai salah satu komponen wajib dalam perangkat keras jaringan komputer, pengertian kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) yaitu :
Kabel jaringan STP (Shielded Twisted
Pair) adalah suatu jenis kabel yang diperuntukkan sebagai media
transmisi terarah (guieded/wireline) guna kepentingan perpindahan arus
data dalam dunia jaringan komputer.
FUNGSI KABEL JARINGAN STP
Pada awalnya fungsi kabel STP
(Shielded Twisted Pair) adalah untuk dipergunakan sebagai kabel telepon
dan beberapa bisnis instalasi lainnya seperti televisi dan radio. Namun
seiring dengan perkembangannya, fungsi kabel STP berkembang menjadi media transmisi data yang dipakai pada jaringan Token-Ring IBM.
KARAKTERISTIK KABEL JARINGAN STP
Karakteristik kabel jaringan STP
(Shielded Twisted Pair) yakni bagian dalamnya terdiri dari beberapa
pasang (pair) kabel tembaga, yang mana tiap pair-nya dipilin (twisted)
saling berlilitan sehingga membentuk sebuah pola berbentuk spiral.
Gambar: Karakteristik atau Struktur Komponen Kabel STP
Untuk lebih jelasnya, karakteristik kabel jaringan STP
(Shielded Twisted Pair) dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar
sederhana di atas. Dari gambar tersebut dapat dilihat jika kabel STP
(Shielded Twisted Pair) terdiri dari :
- Kawat Tembaga
Kawat tembaga yang terletak di tengah-tengah ini berfungsi sebagai media konduktor listrik.
- Foil Shielding
Foil Shielding ini merupakan lapisan berupa alumunium foil yang dipasang
di setiap pasang dawai kabel untuk melindungi diri terhadap gangguan
interferensi elektromagnetik.
- Braided Shielding (Copper Mesh)
Braided Shielding (Copper Mesh) yang terletak di bawah karet terluar ini
berfungsi sebagai lapisan perlindungan ekstra terhadap gangguan
interferensi elektromagnetik.
- Insulator
Tiap-tiap kawat tembaga dilapisi oleh insulator yang memiliki warna
berbeda, dimana fungsi lapisan yang satu ini adalah untuk melindungi
kawat tembaga agar tidak bersentuhan langsung dengan kawat tembaga
lainnya saat dipilin.
- Cable Jacket
Di bagian paling luar, terdapat cable jacket yang berfungsi sebagai pelindung kabel STP itu sendiri terhadap gangguan dari luar.
Selain tiga komponen di atas, karakteristik kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
- Bagian dalam kabel jaringan
STP (Shielded Twisted Pair) terdiri dari 4 dawai atau lebih kawat
tembaga yang dibagi menjadi beberapa pasang (pair), lalu dipilin menjadi
satu.
- Kecepatan dan keluaran transmisi mencapai 10 – 100 Mbps.
- Panjang kabel maksimal yang diizinkan yaitu 100 meter (pendek).
- Media dan ukuran konektor kecil.
- Konektor kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) menggunakan konektor RJ-11 untuk koneksinya.
- Pemeliharaan kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) terkenal mudah.
- Kerusakan yang terjadi pada salah satu
saluran kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) tidak akan mengganggu
jaringan secara keseluruhan.
- Lapisan pelindung perlu di ground pada
setiap ujungnya karena tidak seperti kabel Coaxial, lapisan pelindung
kabel STP bukan bagian dari sirkuit data.
- Lebih mahal dibanding kabel jaringan UTP (Unshielded Twisted Pair).
- Kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh tanpa bantuan device penguat (repeater).
KELEBIHAN & KEKURANGAN KABEL JARINGAN STP
Jika dibandingkan dengan beberapa kabel jaringan komputer lainnya seperti kabel UTP,
kabel jaringan Coaxial ataupun
Fiber Optic, tentunya kabel jaringan STP memiliki kelebihan dan
kekurangannya tersendiri. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan
kekurangan dari kabel jaringan STP, berikut ini kami jabarkan beberapa
diantaranya :
Kelebihan Kabel Jaringan STP (Shielded Twisted Pair) :
- Lapisan alumunium foil pada kabel
jaringan STP (Shielded Twisted Pair) membuatnya memiliki ketahanan yang
lebih baik terhadap gangguan interferensi elektromagnetik.
- Kabel jaringan STP memiliki perlindungan dan antisipasi tekukan kabel.
- Performa atau kemampuan menghantarkan data dinilai cukup baik.
Kekurangan Kabel Jaringan STP (Shielded Twisted Pair) :
- Pada beberapa kasus, attenuasi yang dihasilkan kabel jaringan STP berpotensi meningkat pada frekuensi tinggi.
- Keseimbangan kabel jaringan STP yang
berpotensi menurun pada frekuensi tinggi juga bisa berdampak pada
timbulnya ‘crosstalk’ dan sinyal ‘noise’.
- Harga kabel jaringan STP (Shielded
Twisted Pair) relatif mahal, terutama jika dibandingkan dengan sesama
kabel Twisted Pair lainnya seperti kabel UTP (Unshielded Twisted Pair).
- Jarak jangkauan kabel jaringan STP
(Shielded Twisted Pair) hanya 100 meter sehingga sangat terbatas dan
kalah jika dibandingkan dengan kabel jaringan jenis Coaxial (500 meter).
- Adanya kemungkinan dapat dengan mudah disadap.
- Kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh tanpa bantuan device penguat (repeater).
- Instalasi kabel jaringan STP agak
rumit, terlebih lagi mengingat material isolatornya cukup tebal dan
keras sehingga pada saat proses crimping dapat menyebabkan lecet-lecet
pada tangan jika kurang berhati-hati.
- Material kabel jaringan STP yang kaku
dan tebal juga membuatnya jadi kurang fleksibel meski pada dasarnya
kabel STP memiliki perlindungan lebih jika harus ditekuk.
PENGERTIAN KABEL FIBER OPTIK
Sebagai pembahasan awal, alangkah baiknya jika kita mencari tahu lebih dulu mengenai pengertian kabel fiber optik,
baik jika dilihat secara luas maupun lebih spesifik dengan mengacu pada
kegunaannya sebagai salah satu bagian dari perangkat keras jaringan
komputer.
Pengertian Kabel Fiber Optik Secara Umum
Jika dilihat secara umum, pengertian kabel fiber optik dapat diurai sebagai berikut :
Kabel fiber optik adalah salah satu
jenis kabel yang dibuat dengan teknologi canggih masa kini, yang mana
sebagian besar bahan dasarnya terbuat dari serat kaca.
Pengertian Kabel Fiber Optik Untuk Jaringan Komputer
Setelah memahami apa itu pengertian kabel fiber optik
secara umum, tentu Anda penasaran khan bagaimana definisinya jika
dikaitkan menurut fungsinya sebagai salah satu komponen yang digunakan
pada jaringan komputer. Berikut ini pengertian kabel fiber optik untuk jaringan komputer :
Kabel jaringan fiber optik adalah
suatu jenis kabel yang diperuntukkan sebagai media transmisi terarah
(guieded/wireline) guna kepentingan perpindahan arus data dalam dunia
jaringan komputer.
FUNGSI KABEL JARINGAN FIBER OPTIK
Setelah mengetahui pengertian kabel jaringan fiber optik seperti yang telah kami jelaskan di atas, berikutnya kita akan membahas tentang fungsi kabel jaringan fiber optik terhadap kehidupan umat manusia modern.
Sebagai kabel yang sarat akan teknologi canggih, fungsi kabel jaringan fiber optik
diantaranya yaitu untuk kepentingan jaringan biasa seperti LAN (Local
Area Network), WAN (Wide Area Network) atau MAN. Biasanya kabel jaringan
fiber optik lebih banyak ditemukan pada instalasi jaringan tingkat
menengah ke atas seperti perusahaan-perusahaan besar atau instansi
pemerintahan yang menuntut adanya struktur jaringan dengan kemampuan
yang benar-benar cepat.
Kabel jaringan fiber optik juga
merupakan salah satu pilihan jika jaringan yang ingin dibangun menuntut
instalasi yang harus bisa meladeni kebutuhan sebuah gedung dengan
beberapa lantai atau bahkan kebutuhan jaringan antar gedung sekalipun.
Bahkan kabel fiber optik telah banyak digunakan pada berbagai sistem
komunikasi yang dibangun di dalam laut guna mengubungkan berbagai kota
di berbagai negara.
KARAKTERISTIK KABEL JARINGAN FIBER OPTIK
Struktur/Komponen Kabel Fiber Optik
Karakteristik kabel jaringan fiber optik
yakni bagian dalamnya terdiri dari inti yang terbuat dari serta kaca
dengan beberapa lapisan yang memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Tak
berbeda jauh dengan kabel jaringan lain seperti kabel UTP atau kabel
STP, pada kabel jaringan fiber optik ini juga terdapat insulator
(disebut coating) yang dirancang dengan beraneka ragam warna.
Gambar: Karakteristik/Struktur Komponen Kabel Fiber Optik
Untuk lebih jelasnya, karakteristik kabel jaringan fiber optik
dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar sederhana di atas. Dari
gambar tersebut dapat dilihat jika kabel fiber optik terdiri dari :
Inti (Core)
Tepat di tengah-tengah kabel fiber optik terdapat bagian utama dalam struktur kabel fiber optik yakni ‘core‘
alias inti yang terbuat dari serat kaca. Umumnya core ini memiliki
diameter sekitar 2 μm – 50 μm (tergantung dari jenis serat optiknya),
dimana ukuran core ini sendiri berpengaruh besar terhadap kualitas dan
kemampuan dari sebuah kabel fiber optik. Fungsi core pada kabel fiber
optik ini adalah sebagai tempat berlangsungnya perambatan cahaya dari
satu ujung ke ujung kabel lainnya, sehingga proses pengiriman cahaya
dapat dilakukan.
Jaket (Cladding)
Lapisan yang menyelubungi core pada
kabel fiber optik disebut cladding yang terbuat dari kaca. Indeks bias
yang dihasilkan cladding ini lebih kecil dari core, dimana hubungan
indeks bias antara core dan cladding akan mempengaruhi perambatan cahaya
pada core (mempengaruhi besarnya sudut kritis). Diameter cladding
berkisar antara 5 μm – 250 μm serta berfungsi sebagai pelindung core
sekaligus menjadi cermin yang terpancar keluar kembali ke dalam core.
Bisa dibilang cladding merupakan bagian yang punya peran penting karena
berkat cladding inilah cahaya dapat merambat dalam core serat optik.
Mantel (Coating)
Di bagian luar setelah cladding,
terdapat mantel atau coating yang umumnya terbuat dari bahan plastik.
Adapun fungsi coating pada kabel fiber optik adalah sebagai pelindung
mekanis yang menjagai serat optik dari kerusakan yang dapat terjadi
karena lengkungan kabel atau gangguan luar lainnya seperti kelembaban.
Coating ini memiliki warna yang beragam untuk mempermudah dalam
penyusunan urutan core.
Strength Member & Outer Jacket
Strength Member (material penguat) dan
Outer Jacket (jaket luar) merupakan lapisan terluar dari sebuah kabel
fiber optik. Fungsi atau kegunaannya tentu saja sebagai pelindung yang
menjaga kabel dari gangguan luar yang bisa menyebabkan kerusakan pada
bagian core.
Karakteristik Kabel Fiber Optik Secara Umum
Selain beberapa komponen di atas, karakteristik kabel jaringan fiber optik secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
- Bagian dalam kabel jaringan fiber optik
terdiri dari inti yang terbuat dari serat kaca dan diselubungi oleh
beberapa lapisan yang bersifat sebagai pelindung.
- Konektor yang umum digunakan untuk
kabel jaringan fiber optik adalah konektor ST, namun baru-baru ini ada
konektor lain yang diperkenalkan sebagai pasangan kabel jaringan fiber
optik yakni konektor SC.
- Kecepatan transfer data yang mampu
dilakukan kabel fiber optik berada di angka 100 Mbps ke atas (bahkan
dapat mencapai 1000 Mbps).
- Biaya rata-rata pernode cukup mahal.
- Diameter kabel jaringan fiber optik dan dan ukuran konektornya relatif kecil sehingga fleksibel dalam proses instalasi.
- Panjang kabel jaringan fiber optik
sangat panjang yakni mencapai 2 km (mengalahkan kabel jaringan lainnya
seperti Coaxial dan Twisted Pair).
CARA KERJA KABEL JARINGAN FIBER OPTIK
Cara Pembuatan Kabel Jaringan Fiber Optik
Pembuatan kabel jaringan fiber optik
terbilang sangat rumit, karena dilakukan dengan cara menarik bahan
dasar berupa kaca yang telah dicairkan hingga kental, hingga akhirnya
diperoleh serabut atau serat kaca dengan penampang tertentu.
Proses pembuatan kabel fiber optik
ini disebut modified chemical vapor deposition (MCVD), dimana silikon
dan germanium bereaksi dengan oksigen membentuk SiO2 dan GeO2 yang
kemudian menyatu dan membentuk kaca. Butuh waktu hingga beberapa jam
untuk melakukan proses ini, namun semuanya dilakukan secara otomatis
dengan menggunakan alat berteknologi canggih.
Setelah proses pertama selesai, kaca
yang dihasilkan kemudian dimasukkan kedalam sebuah alat yang disebut
fiber drawing tower, guna dipanaskan hingga mencapai 1900-2200 derajat
celcius hingga akhirnya kaca tersebut meleleh. Berikutnya lelehan
tersebut jatuh melewati laser mikrometer hingga akhirnya membentuk
serabut atau serat kaca.
Yang harus dipastikan dalam proses pembuatan kabel fiber optik
ini adalah pengerjaannya yang harus dilakukan dengan bahan baku (kaca)
yang sedang dalam keadaan sangat panas, lalu diperlukan beberapa
perhitungan ketat demi menjaga agar perbandingan relatif antara bermacam
lapisan tidak berubah dalam proses ‘penarikan’.
Cara Kabel Fiber Optik Mentransmisikan Data
Kabel jaringan fiber optik memiliki cara kerja yang sangat berbeda dengan kabel jaringan lainnya seperti
kabel Coaxial
ataupun kabel Twisted Pair. Pasalnya kabel jaringan fiber optik bukan
mentransmisikan sinyal listrik seperti kabel-kabel jaringan lainnya,
melainkan mentransmisikan cahaya dengan cara mengkonversi sinyal listrik
menjadi gelombang cahaya. Dengan begitu maka kabel jaringan yang satu
ini punya keunggulan dalam hal mengurangi masalah gangguan gelombang
frekuensi bahan elektrik, sehingga sangat ideal untuk digunakan pada
kawasan yang dikelilingi gelombang frekuensi cukup tinggi.
Prinsip menggunakan gelombang cahaya
pada kabel jaringan fiber optik membuatnya mampu membawa informasi lebih
banyak dan menghantarkannya ke jarak yang jauh dibanding kabel jaringan
lainnya yang masih menggunakan prinsip sinyal listrik. Hal ini dapat
terjadi karena bahan baku yang digunakannya merupakan serat kaca murni
yang dapat terus memancarkan cahaya tak peduli berapa panjang kabel yang
ada.
Dalam prosesnya, cara kerja kabel fiber optik
adalah dengan memanfaatkan cermin yang menghasilkan total internal
reflection (refleksi total pada bagian dalam serat kaca). Analogi
sederhana mengenai cara kerja kabel fiber optik dalam mentransmisikan gelombang cahaya kira-kira seperti ini :
Jika Anda sedang berada di sebuah
ruangan yang gelap dengan sebuah jendela kaca, kemudian Anda mengarahkan
cahaya senter dengan posisi 90 derajat tegak lurus dengan kaca, maka
cahaya senter akan menembus ke luar ruangan. Namun kondisinya akan
berbeda jika cahaya senter tersebut diarahkan (ke jendela berkaca)
dengan sudut yang rendah (hampir paralel dengan cahaya aslinya), maka
kaca tersebut akan berfungsi menjadi cermin yg akan memantulkan cahaya
senter ke dalam ruangan. Seperti itulah yang terjadi pada serat optik,
dimana cahaya berjalan melalui serat kaca pada sudut yang rendah.
JENIS-JENIS KABEL JARINGAN FIBER OPTIK
Tipe Kabel Fiber Optik Menurut Transmitter
Kabel jaringan fiber optik terdiri dari
beberapa jenis, yang biasanya dapat dengan mudah diketahui dengan
melihat transmitter (media transmisi data) yang digunakannya. Berikut
ini jenis-jenis kabel jaringan fiber optik :
1. Single Mode
Kabel jaringan fiber optik jenis single
mode memiliki inti (core) yang relatif kecil, dengan diameter sekitar
0.00035 inch atau 9 micron. Jenis kabel fiber optik
yang satu ini menggunakan tranmitter laser semi konduktor yang
mengirimkan sinar laser inframerah dengan panjang gelombang mencapai
1300-1550 nm. Disebut ‘single mode’ karena penggunaan kabel fiber optik
ini hanya memungkinkan terjadinya satu modus cahaya saja yang dapat
tersebar melalui inti pada suatu waktu.
Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis single mode :
- Laju Data : Tinggi
- Jarak Pengiriman Data : Jauh
- Masa Pakai : Sebentar
- Sensitifitas Suhu : Substansial
- Biaya : Mahal
2. Multi Mode
Jenis kabel fiber optik yang
satu ini memiliki inti (core) yang lebih besar dibanding milik kabel
fiber optik jenis single mode yakni berdiameter sekitar 0.0025 inch atau
62.5 micron. Dengan ukuran yang lebih besar, maka penggunaan kabel
fiber optik jenis ini memungkinkan ratusan modus cahaya tersebar melalui
serat secara bersamaan. Kabel fiber optik multi mode ini menggunakan
LED (Light Emiting Diode) sebagai media transmisinya, serta lebih
ditujukan untuk kepentingan komersil.
Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis multi mode :
- Laju Data : Rendah
- Jarak Pengiriman Data : Pendek
- Masa Pakai : Lama
- Sensitifitas Suhu : Minor
- Biaya : Rendah (Murah)
Tipe Kabel Fiber Optik Menurut Aplikasi Standar
Jika diklasifikasikan menurut aplikasi
standar, jenis-jenis kabel fiber optik dibedakan menjadi beberapa tipe.
Berikut ini diantaranya :
- Tight Buffer (Indoor/Outdoor)
- Breakout Cable (Indoor/Outdoor)
- Aerial Cable/Self-Supporting
- Hybrid & Composite Cable
- Armored Cable
- Low Smoke Zero Halogen (LSZH)
- Simplex cable
- Zipcord cable
Sebagai kabel yang dibuat dengan
teknologi modern, kabel jaringan fiber optik punya sederet keunggulan
jika dibandingkan dengan kabel jaringan lainnya seperti kabel Coaxial
ataupun kabel Twisted Pair. Pun begitu bukan berarti kabel jaringan yang
satu ini tak punya kelemahan lho ya. Karena itulah utuk mengetahui apa
saja kelebihan dan kekurangan kabel jaringan fiber optik, berikut ini kami rangkumkan buat Anda :
Kelebihan Kabel Jaringan Fiber Optik
- Kabel jaringan fiber optik dapat
beroperasi dengan kecepatan yang sangat tinggi dalam membawa informasi
atau data, bahkan lebih tinggi dibanding kabel jaringan Coaxial ataupun
kabel Twisted Pair. Kecepatan transfer data-nya bahkan dapat mencapai
1000 mbps.
- Bandwith kabel jaringan fiber optik tak
perlu diragukan lagi karena mampu membawa paket-paket dengan kapasitas
besar (bisa tembus 1 gigabit per detik).
- Kabel jaringan fiber optik dapat
mengirim sinyal lebih jauh dibanding kabel jaringan jenis lainnya,
bahkan tanpa memerlukan perangkat penguat sinyal seperti repeater atau
lainnya. Kalaupun dibutuhkan, penguat sinyal tidak perlu dipasang setiap
5 km seperti kabel-kabel jaringan lainnya, melainkan cukup dipasang
setiap 20 km saja.
- Material yang dipakai untuk membuat
kabel jaringan fiber optik memiliki keunggulan untuk bisa bertahan pada
banyak gangguan seperti kelembaban udara dan cahaya (panas). Dengan
begitu maka dapat disimpulkan bahwa kabel fiber optik relatif awet
karena tidak gampang rusak.
- Kemampuan kabel jaringan fiber optik
yang tahan lama dan tidak gampang rusak membuatnya jadi lebih efisien
dibanding kabel jaringan lainnya, karena biaya perawatan pun jadi kian
murah.
- Tak berbeda jauh dengan kabel jaringan
STP, kabel jaringan fiber optik juga kuat terhadap interferensi
elektromagnetik yang berasal dari sekitar kabel.
- Kabel jaringan fiber optik terdiri dari
berbagai macam jenis yang dapat menjadi opsi untuk menyesuaikan dengan
lokasi instalasinya. Mulai dari instalasi di dalam gedung, di bawah
tanah hingga di dalam air, semuanya tersedia dengan kriteria dan
karakteristik yang berbeda-beda.
- Karena bukan mengirim sinyal listrik
melainkan gelombang cahaya, kabel jaringan fiber optik mampu mengatasi
masalah gangguan gelombang frekuensi bahan elektrik. Dengan bagitu maka
kabel jaringan jenis ini sangat ideal untuk digunakan pada kawasan yang
dikelilingi gelombang frekuensi cukup tinggi.
- Diameter kabel jaringan fiber optik
yang relatif kecil dan tipis, ditambah lagi dengan bobotbya yang ringan
membuat proses instalasi kabel fiber optik relatif mudah karena bersifat
fleksibel.
- Berbeda dengan kabel jaringan lainnya
yang berpotensi menyebabkan terjadinya korsleting atau kebakaran, khusus
pada kabel fiber optik hal itu tidak akan terjadi karena menggunakan
bahan dasar serat kaca yang aman dan tidak mudah terbakar karena: tidak
mengalirkan listrik.
- Berbeda dengan kabel jaringan UTP dan
STP yang masih menimbulkan kemungkinan terjadnya penyadapan, hal ini
tidak berlaku pada kabel jaringan fiber optik karena dapat meneruskan
data tanpa ada distorsi atau gangguan.
- Kabel jaringan fiber optic dapat dengan mudah di-upgrade bahkan tanpa perlu mengubah sistem kabel yang ada.
Kekurangan Kabel Jaringan Fiber Optik
- Harga kabel jaringan fiber optik masih
terlalu mahal, terutama jika dibandingkan dengan kabel jaringan lainnya
seperti kabel UTP yang terkenal murah meriah.
- Dalam proses instalasi kabel jaringa
fiber optik diperlukan beberapa alat khusus berupa perangkat elektronik
yang untuk saat ini memang masih sangat mahal. Alhasil tidak semua orang
bisa ataupun mau menggunakan kabel ini sebagai media pendukung dalam
instalasi sebuah jaringan komputer.
- Dalam proses pengiriman sinyal, karena
harus dilakukan perubahan sinyal listrik ke sinyal optik terlebih dahulu
maka kabel jaringan fiber optik menunut adanya sumber cahaya yang kuat
untuk melakukan pen-sinyalan seperti alat pembangkit listrik eksternal.
- Jika rusak, perbaikan instalasi kabel jaringan fiber optik yang kompleks memerlukan tenaga yang ahli di bidang ini.
- Kabel jaringan fiber optik ditakutkan bisa menyerap hidrogen sehingga dapat menyebabkan loss data.
- Mengingat kabel jaringan fiber optik
menggunakan gelombang cahaya untuk mentransmisikan data, maka kabel
jaringan jenis ini tidak dapat diinstal dalam jalur yang berbelok secara
tajam atau menyudut. Jika terpaksa harus berbelok, maka harus dibuat
belokan yang melengkung.
DEFINISI KABEL JARINGAN COAXIAL
Kabel jaringan Coaxial
memiliki nama lain BNC yang merupakan singkatan dari Bayonet Naur
Connector, atau umum juga disebut dengan istilah ‘COAX’. Sementara dalam
bahasa Indonesia, istilah kabel Coaxial dapat diartikan sebagai kabel
sepaksi atau sesumbu.
Jika diartikan secara umum, kabel
Coaxial dapat didefinisikan sebagai sarana penyalir atau pengalirhantar
(transmitter) yang bertugas menyalurkan setiap informasi yang telah
diubah menjadi sinyal–sinyal listrik.
Sementara definisi kabel Coaxial jika dipandang dari segi dunia jaringan komputer, dapat disimpulkan sebagai berikut :
Definisi kabel jaringan Coaxial
yakni suatu jenis kabel yang diperuntukkan sebagai media transmisi
terarah (guieded/wireline) guna kepentingan perpindahan arus data dalam
dunia jaringan komputer.
FUNGSI KABEL JARINGAN COAXIAL
Awalnya kabel Coaxial hanya digunakan untuk kabel antena TV saja, namun seiring dengan kemajuan jaman fungsi kabel Coaxial berkembang untuk digunakan pada jaringan LAN.
Adapun fungsi kabel jaringan Coaxial
yang utama yakni sebagai media penghubung yang mengalirkan data dari
perangkat keras komputer yang satu dengan perangkat keras komputer
lainnya, dimana kemampuan melakukan transmisi data kecepatan tingginya
bisa dikatakan cukup baik, disamping fungsi lainnya untuk membagi sinyal
broadband atau sinyal frekuensi tinggi.
KARAKTERISTIK KABEL JARINGAN COAXIAL
Singkatnya, karakteristik kabel jaringan Coaxial
yakni menggunakan 2 buah konduktor, dengan pusat berupa inti kawat
padat yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi oleh kawat
berselaput konduktor.
Untuk lebih jelasnya, karakteristik kabel jaringan Coaxial
dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar sederhana di atas. Dari
gambar tersebut dapat dilihat jika kabel Coaxial terdiri dari :
- Kabel tembaga (centre core)
Kabel tembaga (centre core) yang terletak di tengah-tengah ini berfungsi sebagai media konduktor listrik.
- Lapisan plastik (dielectric insulator)
Lapisan plastik (dielectric insulator) ini berfungsi sebagai pemisah
antara kabel tembaga dan lapisan metal (metallic shield) yang
melingkupinya.
- Lapisan metal (metallic shield)
Lapisan metal (metallic shield) ini berfungsi sebagai pelindung terhadap
gangguan interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekeliling
kabel.
- Lapisan plastik (plastic jacket)
Lapisan plastik (plastic jacket) ini berfungsi sebagai pelindung bagian terluar dari kabel itu sendiri.
Selain empat komponen di atas, karakteristik kabel jaringan Coaxial secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
- Kecepatan dan keluaran transmisi data 10 – 100 MBps.
- Biaya rata-rata per node murah.
- Media dan ukuran konektor medium (tidak terlalu kecil tapi juga tidak terlalu besar).
- Panjang kabel maksimal yang diizinkan yakni 500 meter (cukup panjang).
JENIS-JENIS KABEL COAXIAL
Jenis-jenis kabel Coaxial yang dikenal secara umum terdiri dari 2 tipe, yaitu Thick Coaxial Cable (kabel Coaxial tebal) dan Thin Coaxial Cable (kabel Coaxial tipis). Berikut ini penjelasan lengkapnya :
1. Thick Coaxial Cable (kabel Coaxial tebal)
Kabel Coaxial yang
tebal ini dikenal sebagai Thicknet 10Base5 yang membawa sinyal Ethernet.
Angka ‘5’ pada nama 10Base5 ini mengacu pada panjang segmen maksimal
yang mampu diraih kabel Coaxial jenis ini yaitu 500 meter. Jenis kabel
Coaxial yang satu ini memiliki ukuran yang bervariasi dan diameter yang
lumayan besar dengan rata-rata sekitar 10mm. Jenis kabel Coaxial yang
tebal ini juga sangat popular untuk LAN, karena memiliki bandwith yang
lebar sehingga memungkinkan komunikasi broadband (multiple channel).
Adapun kriteria kabel Coaxial Thicknet ini yaitu :
- Merupakan kabel original Ethernet.
- Mempunyai diameter lumayan besar.
- Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm.
- Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
- Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
- Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
- Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
- Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
- Setiap segment harus diberi ground.
- Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
- Jarank minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
- Instalasi atau pemasangan jaringan dengan kabel ini cenderung rumit.
- Kabel Coaxial Thicknet sudah tidak digunakan lagi untuk LAN modern.
2. Thin Coaxial Cable (kabel Coaxial tipis)
Kabel Coaxial yang tipis ini dikenal
sebagai Thinnet 10Base2 yang membawa sinyal Ethernet. Angka ‘2’ pada
nama 10Base2 ini mengacu pada panjang untuk segmen maksimal yang mampu
diraih kabel Coaxial jenis ini yaitu 200 meter. Umumnya kabel Coaxial
yang tipis ini lebih sering ditemukan pada jaringan komputer yang ada di
sekolah-sekolah.
Adapun kriteria kabel Coaxial Thinnet ini yaitu :
- Mempunyai diameter yang lebih kecil dari kabel Coaxial Thicknet.
- Hadir untuk menggantikan kabel Coaxial Thicknet.
- Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
- Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
- Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
- Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
- Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
- Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
- Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
- Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
- Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
- Tidak direkomendasikan lagi, namun masih digunakan pada jaringan LAN yang sangat kecil.
PENERAPAN KABEL COAXIAL PADA JARINGAN KOMPUTER
Kabel jaringan Coaxial umumnya
digunakan sebagai media transmisi untuk topologi jaringan yang menganut
arsitektur jenis bus dan ring. Dalam penerapannya, instalasi kabel
jaringan Coaxial harus dilakukan dengan sangat rapi, sehingga kerap
menimbulkan kesulitan bagi para pemasangnya.
Kabel jaringan Coaxial harus diukur
dengan perhitungan yang benar sempurna karena jika keliru dalam
memperhitungkan ukuran yang tepat maka dapat berakibat rusaknya NIC
(Network Interface Card) yang dipergunakan. Selain itu kesalahan
pengukuran kabel jaringan Coaxial dalam instalasi juga berdampak pada
kinerja jaringan itu sendiri yang bakal terhambat karena tidak mencapai
kemampuan maksimalnya.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam instalasi kabel Coaxial jika ingin mendapat hasil yang sempurna :
- Kontinuitas konduktor utama kabel harus dalam kondisi yang terpelihara.
- Sambungan kabel harus ketat sehingga kabel tetap bersifat homogen seperti pada kondisi yang semula.
- Redaman sedapat mungkin tetap pada angka nol atau sekecil – kecilnya.
- Hasil dari pekerjaan sambungan kabel tersebut haruslah benar-benar rapi.
Mengingat penerapan kabel jaringan
Coaxical yang terkesan rumit dan tidak fleksibel, belakangan ini
keberadaan kabel Coaxial sudah mulai jarang ditemukan, terlebih lagi
beberapa produk LAN kebanyakan sudah tidak lagi mendukung koneksi kabel
jaringan Coaxial. Terlebih lagi dengan adanya kabel Twisted Pair yang
dianggap lebih efisien dan fleksibel, alhasil kabel jaringan Coaxial
lambat laun terus ditinggalkan oleh para pengguna
jaringan komputer di jaman modern.
KELEBIHAN & KEKURANGAN KABEL JARINGAN COAXIAL
Jika dibandingkan dengan beberapa kabel
jaringan komputer lainnya seperti kabel Twisted Pair ataupun Fiber
Optic, tentunya kabel jaringan Coaxial memiliki kelebihan dan
kekurangannya tersendiri. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan
kekurangan dari kabel jaringan Coaxical, berikut ini kami jabarkan
beberapa diantaranya :
Kelebihan Kabel Jaringan Coaxial :
- Kabel jaringan Coaxial memiliki tingkat keandalan yang tinggi dalam proses transmisi meskipun terbatas dari segi jangkauan.
- Penguatannya dari repeater tidak perlu sebesar kabel Twisted Pair.
- Kabel jaringan Coaxial lebih murah dari kabel Fiber Optic.
- Teknologi yang dianut kabel jaringan
Coaxial sudah sangat umum alias tidak asing lagi karena sudah digunakan
selama puluhan tahun untuk berbagai jenis komunikasi data.
- Kabel jaringan Coaxial mempunyai
kemampuan dalam menyalurkan sinyal–sinyal listrik yang lebih besar
dibandingkan saluran transmisi dari kawat biasa.
- Kabel jaringan Coaxial memiliki ketahanan arus yang semakin kecil pada frekuensi yang lebih tinggi.
- Meskipun instalasi kabel jaringan Coaxial terbilang rumit, namun kabel jaringan Coaxial sangat peka terhadap isyarat.
- Kabel jaringan Coaxial bisa menampung
pengkabelan yang lebih panjang di antara jaringan dengan
perangkat-perangkat lain dibandingkan kabel Twisted Pair.
Kekurangan Kabel Jaringan Coaxial :
- Kabel jaringan Coaxial perlu dipasang dengan teliti dan cenderung rumit, terutama dalam hal mempertimbangkan ukurannya.
- Biaya pemeliharaan kabel jaringan Coaxial relatif mahal sehingga berat di ongkos.
- Lebar bidang frekuensi dalam kabel
jaringan Coaxial hanya terbatas oleh gain (pengerasan) yang dikehendaki,
yang diperlukan untuk mempertahankan mutu sinyal yang baik.
- Jangkauan transmisi kabel jaringan
Coaxial terbatas, sehingga dalam suatu jarak tertentu maka transmisi
sinyal–sinyal elektromagnetik harus diangkat dengan serangkaian repeater
yang terbuat dari tabung elektron pada jalur tersebut agar penyampaian
komunikasi terjalin lebih baik.
- Kabel jaringan Coaxial sangat rentan terhadap perubahan variasi temperatur yang terjadi dalam kabel.
DEFINISI KABEL JARINGAN TWISTED PAIR
Secara harfiah, pengertian Twisted Pair
jika dialih-bahasakan ke dalam bahasa Indonesia yakni kabel pasangan
berpilin atau berbelit. Julukan tersebut muncul dari bentuk fisik kabel
Twisted Pair itu sendiri, yang jika digambarkan dengan lebih spesifik
maka membentuk sebuah definisi sebagai berikut :
Pengertian kabel Twisted Pair yaitu
sebuah kabel yang terdiri dari beberapa dawai kawat tembaga yang
digabungkan menjadi satu dengan cara dipilin atau dibelit enam kali
per-inchi membentuk spiral.
Sementara jika dipandang dari segi fungsinya sebagai salah satu perangkat keras jaringan komputer, definisi kabel Twisted Pair adalah sebagai berikut :
Kabel jaringan Twisted Pair adalah
suatu jenis kabel yang diperuntukkan sebagai media transmisi terarah
(guieded/wireline) guna kepentingan perpindahan arus data dalam dunia
jaringan komputer.
Jika Anda bertanya kenapa kabel jaringan
Twisted Pair harus dipilin ? Jawabannya yaitu untuk memberikan
perlindungan terhadap interferensi listrik, serta memberikan impedensi
tambahan atau kemampuan pertahanan listrik yang konsisten, kemampuan
pertahanan terhadap derau (noise) dan segala macam gangguan lain yang
bisa saja terjadi seperti radiasi elektromagnetik dari kabel pasangan
berbelit tak terlindung, dan wicara silang (crosstalk) di antara pasangan kabel yang berdekatan ataupun dari luar.
KARAKTERISTIK KABEL JARINGAN TWISTED PAIR
Karakteristik kabel jaringan Twisted Pair
yakni menggunakan beberapa kawat tembaga yang saling berpilin (dibelit)
dengan pasangannya, dan tiap-tiap kawat tembaga dilapisi oleh isolator
yang memiliki warna berbeda.
Struktur Komponen Dasar Kabel Twisted Pair
Untuk lebih jelasnya, karakter kabel jaringan Twisted Pair
dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar sederhana di atas. Dari
gambar tersebut dapat dilihat jika kabel jaringan Twisted Pair terdiri
dari :
- Conductor
Conductor merupakan kawat tembaga yang terletak di tengah-tengah dan berfungsi sebagai media konduktor listrik.
- Insulator
Tiap-tiap kawat tembaga dilapisi oleh insulator yang memiliki warna
berbeda, dimana fungsi lapisan yang satu ini adalah untuk melindungi
kawat tembaga agar tidak bersentuhan langsung dengan kawat tembaga
lainnya saat dipilin.
- Cable Jacket
Di bagian paling luar, terdapat cable jacket yang berfungsi sebagai
pelindung kabel Twisted Pair itu sendiri terhadap gangguan dari luar.
Selain tiga komponen di atas, karakteristik kabel jaringan Twisted Pair secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
- Bagian dalam kabel jaringan Twisted
Pair terdiri dari dua kawat tembaga yang dibagi menjadi 8 dawai dan
dikelompokkan lagi menjadi 4 pasang (pair), lalu dipilin menjadi satu.
- Kabel jaringan Twisted Pair memiliki kecepatan transmisi 10-100Mbps.
- Panjang kabel maksimal yang diizinkan yaitu 100 meter (pendek).
- Kabel jaringan Twisted Pair hanya bisa menangani satu kanal data (yang bekerja pada baseband).
- Instalasi jaringan komputer menggunakan kabel Twisted Pair membutuhkan sebuah hub untuk membangun sebuah LAN yang baik.
- Media dan ukuran konektor kecil.
- Konektor kabel jaringan Twisted Pair biasanya menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45 untuk koneksinya.
- Pemeliharaan kabel jaringan Twisted Pair terkenal mudah.
- Kerusakan yang terjadi pada salah satu saluran kabel jaringan Twisted Pair tidak akan mengganggu jaringan secara keseluruhan.
JENIS -JENIS KABEL JARINGAN TWISTED PAIR
Dalam penerapannya sebagai salah satu perangkat keras jaringan komputer, kabel Twisted Pair ini dibagi menjadi 3 jenis yaitu kabel UTP, kabel FTP dan kabel STP. Berikut penjelasan singkat mengenai masing-masing jenis kabel Twisted Pair tersebut :
1. Unshielded Twisted Pair (UTP)
Ini merupakan kabel jaringan Twisted Pair yang bagian dalamnya terdiri dari 4 pasang (pair) kabel tembaga, yang mana tiap pair-nya dipilin (twisted)
saling berlilitan sehingga membentuk sebuah pola berbentuk spiral.
Jenis kabel jaringan Twisted Pair yang satu ini tidak memiliki pelindung
(unshilded) sehingga kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekitar kabel.
Untuk bisa digunakan sebagai bagian dari
perangkat keras jaringan komputer,
kabel jaringan Twisted Pair yang populer dengan nama UTP ini harus
dikawinkan dengan konektor 8P8C yang biasa disebut istilah RJ-45
(RJ=register Jack).
Kabel UTP ini merupakan jenis kabel
Twisted Pair yang paling populer di kalangan pengguna jaringan LAN
(Local Area Network) karena dikenal punya sederet kelebihan mulai dari
harganya yang murah dan proses instalasi yang terbilang mudah.
2. Foiled Twisted Pair (FTP)
Tak berbeda jauh dengan Unshielded
Twisted Pair (UTP), jenis kabel jaringan Twisted Pair yang satu ini juga
terdiri dari 4 pasang (pair) kabel tembaga, yang mana tiap pair-nya
dipilin (twisted) saling berlilitan sehingga membentuk sebuah pola
berbentuk spiral. Hanya kabel yang juga dikenal dengan nama S/UTP ini
menggunakan aluminium foil yang dipasang tepat di bawah karet luar untuk
melindungi isolator sehingga kabel jaringan FTP lebih tahan terhadap
interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekitar kabel.
3. Shielded Twisted Pair (STP)
Bisa dibilang ini merupakan jenis kabel
jaringan Twisted Pair yang paling sempurna dibanding 2 kabel Twisted
Pair lainnya seperti UTP maupun FTP. Pasalnya meskipun secara umum kabel
jaringan STP memiliki susunan kabel yang sama dengan UTP dan FTP, namun
terdapat perbedaan material dan bahan pembungkus yang digunakan
sehingga kabel jaringan STP lebih tahan terhadap interferensi
elektromagnetik yang berasal dari sekitar kabel.
Selain itu, aplikasi penggunaan lapisan
aluminium foil pada kabel STP ini juga dibuat lebih spesifik, yakni
tidak hanya dipasang di bawah karet luar saja melainkan dipasang di
setiap pasang kabel sehingga kemampuannya bertahan terhadap gangguan
dari luar juga terbilang lebih baik. Untuk bisa digunakan sebagai bagian
dari perangkat keras jaringan komputer, kabel jaringan Twisted Pair
yang populer dengan nama STP ini harus dikawinkan dengan konektor RJ-11
(RJ=register Jack).
KELEBIHAN & KEKURANGAN KABEL JARINGAN TWISTED PAIR
Jika dibandingkan dengan beberapa kabel jaringan komputer lainnya seperti
kabel Coaxial ataupun Fiber Optic, tentunya
kabel jaringan Twisted Pair
memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Untuk mengetahui apa
saja kelebihan dan kekurangan dari kabel jaringan Twisted Pair, berikut
ini kami jabarkan beberapa diantaranya :
Kelebihan Kabel Jaringan Twisted Pair :
- Instalasi kabel jaringan Twisted Pair cukup mudah alias tidak rumit karena tidak dibutuhkan peralatan khusus.
- Pemeliharaan kabel jaringan Twisted Pair terkenal mudah dan biaya-nya pun murah.
- Ukuran kabel jaringan Twisted Pair terbilang kecil sehingga cukup fleksibel.
- Kerusakan yang terjadi pada salah satu saluran kabel jaringan Twisted Pair tidak akan mengganggu jaringan secara keseluruhan.
- Salah satu jenis kabel jaringan Twisted Pair yakni UTP dijual dengan harga yang lebih murah dibanding kabel jaringan lainnya.
- Khusus untuk kabel jaringan Twisted
Pair jenis FTP dan STP mempunyai ketahanan yang cukup baik terhadap
interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekitar kabel.
Kekurangan Kabel Jaringan Twisted Pair :
- Jarak jangkau kabel jaringan Twisted Pair hanya 100 m sehingga kurang bisa diandalkan untuk jaringan besar.
- Kecepatan transmisi kabel jaringan Twisted Pair relatif terbatas.
- Adanya kemungkinan dapat dengan mudah disadap.
- Salah satu jenis kabel Twisted Pair
yakni UTP cukup rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik
dan mudah terpengaruh noise (gangguan).
- Salah satu jenis kabel jaringan Twisted Pair yakni STP dijual dengan harga yang relatif mahal.
Sumber : Teknodaily.com